Tottenham Hotspur akhirnya membuat gebrakan besar di bursa pelatih musim panas 2025. Setelah berbagai spekulasi dan rumor yang sempat beredar, klub asal London Utara itu secara resmi menunjuk Thomas Frank sebagai pelatih baru mereka. Keputusan ini diumumkan langsung oleh manajemen Spurs lewat media sosial resmi klub dan tentu saja langsung memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama para fans.

Thomas Frank, yang sebelumnya dikenal sebagai arsitek sukses di balik kebangkitan Brentford, dianggap sebagai sosok yang punya visi jangka panjang dan filosofi sepak bola yang cocok dengan identitas Spurs. Setelah berpisah dengan Ange Postecoglou di akhir musim lalu, banyak pihak sebenarnya tidak menyangka kalau nama Frank bakal muncul sebagai kandidat utama. Tapi ternyata, manajemen Tottenham sudah melakukan pendekatan sejak beberapa bulan terakhir dan akhirnya mencapai kesepakatan.

Langkah Berani Tottenham Dalam Jadikan Thomas Frank Pelatih Resmi

Kalau melihat kiprah Tottenham beberapa tahun terakhir, keputusan ini bisa dibilang cukup berani. Mereka sempat menunjuk pelatih-pelatih dengan nama besar seperti José Mourinho dan Antonio Conte, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Kini, dengan menggandeng Thomas Frank yang notabene belum pernah menangani klub besar Spurs seperti ingin kembali ke jalur pembangunan tim jangka panjang.

Frank dikenal sebagai pelatih yang suka memberi kepercayaan pada pemain muda, pandai memaksimalkan potensi tim, dan punya pendekatan taktik yang fleksibel. Saat menangani Brentford, dia berhasil membawa klub kecil itu bertahan dan bahkan bersaing cukup stabil di Premier League. Meski tak selalu bermain spektakuler, tim asuhannya dikenal disiplin, rapi, dan efektif. Tiga hal itu jelas jadi aset penting untuk Spurs yang sedang mencari stabilitas.

Baca Juga Berita Menarik Lainnya Hanya Di gosportjordan.com

Filosofi Thomas Frank yang Bisa Cocok dengan Spurs

Satu hal yang membuat banyak pengamat sepak bola cukup optimistis adalah gaya main Frank yang cukup progresif. Dia suka dengan sistem pressing yang terstruktur, transisi cepat, dan penguasaan bola yang tidak membosankan. Meskipun Brentford bukan tim yang selalu mendominasi permainan, mereka sering bisa tampil taktis dan membuat tim besar kerepotan.

Di Spurs, dia akan punya sumber daya yang lebih besar baik dari sisi pemain maupun dana transfer. Ini tentu jadi ujian baru buat Frank, apakah dia bisa mempertahankan filosofi yang selama ini dibangunnya di tim dengan tekanan dan ekspektasi setinggi Tottenham.

Tantangan di Depan Mata

Tantangan terdekat yang akan dihadapi Frank adalah membenahi mentalitas pemain dan membangun identitas tim. Musim lalu, Spurs tampil inkonsisten dan kehilangan banyak poin penting. Dengan skuad yang sebenarnya cukup menjanjikan seperti Son Heung-min, James Maddison, hingga pemain muda seperti Pape Matar Sarr Frank dituntut untuk langsung klik dengan para pemain.

Selain itu, keputusan transfer juga akan jadi perhatian utama. Apakah Frank akan membawa beberapa pemain andalannya dari Brentford? Atau justru dia akan berani membersihkan skuad dan membawa darah baru ke tubuh Tottenham? Kita belum tahu, tapi satu hal yang pasti: fans Spurs menginginkan perubahan yang nyata, bukan sekadar janji.

Harapan Baru dari London Utara

Kedatangan Thomas Frank bisa jadi awal baru yang segar untuk Tottenham. Setelah sekian lama tanpa trofi besar, suporter tentu berharap kali ini proyek jangka panjang bisa benar-benar diwujudkan. Apalagi Premier League semakin kompetitif, dan tanpa arah yang jelas, Spurs bisa makin tertinggal dari rival sekota seperti Arsenal dan Chelsea.

Thomas Frank sendiri dalam pernyataan resminya mengaku antusias dan siap menghadapi tantangan besar di Tottenham. Ia menyebut klub ini punya sejarah, basis fans yang kuat, dan infrastruktur yang luar biasa. Jadi ya, meskipun tantangannya besar, peluangnya juga tak kalah menarik.

Sekarang tinggal menunggu, apakah Thomas Frank bisa menjawab harapan itu semua? Ataukah dia hanya akan jadi pelatih sementara dalam siklus gonta-ganti manajer Spurs yang seolah tiada akhir?