Kalau kamu sering nonton sepak bola modern, pasti udah nggak asing lagi dengan istilah VAR alias Video Assistant Referee. Teknologi ini di ciptakan buat bantu wasit bikin keputusan yang lebih akurat. Tapi di sisi lain, banyak juga yang bilang VAR justru bikin pertandingan kehilangan “jiwa” spontanitasnya. Nah, lewat artikel ini, kita bakal bahas fakta tentang VAR yang mungkin belum kamu tahu — dari sejarah, fungsi, sampai hal-hal kecil yang bikin banyak kontroversi.
1. VAR Pertama Kali Diuji di Belanda
Banyak orang kira VAR muncul tiba-tiba di Piala Dunia 2018, padahal jauh sebelum itu, sistem ini udah di uji coba di Belanda sekitar tahun 2012. Saat itu, FIFA dan IFAB (International Football Association Board) pengen ngurangin kesalahan fatal wasit yang sering terjadi di pertandingan besar.
Uji coba pertama ini dikenal dengan nama Refereeing 2.0, dan hasilnya lumayan menjanjikan. Dari sinilah VAR mulai di kembangkan lebih serius sampai akhirnya dipakai secara resmi di banyak liga besar.
2. VAR Hanya Bisa Digunakan untuk 4 Jenis Keputusan
Banyak yang salah paham, seolah VAR bisa di gunakan buat semua pelanggaran. Padahal, berdasarkan aturan FIFA, cuma ada empat jenis situasi yang bisa di tinjau ulang lewat VAR:
-
Gol yang sah atau tidak sah
-
Potensi penalti
-
Kartu merah langsung
-
Kesalahan identitas pemain
Jadi, kalau kamu pernah lihat pelanggaran di tengah lapangan tapi nggak di cek lewat VAR, itu karena memang nggak termasuk dalam kategori yang bisa di tinjau. Fakta tentang VAR ini penting banget supaya kamu nggak salah paham saat nonton pertandingan.
3. Keputusan Akhir Tetap di Tangan Wasit Lapangan
Meskipun namanya “Video Assistant Referee”, keputusan akhir tetap ada di tangan wasit utama. VAR cuma memberikan rekomendasi lewat headset. Kalau wasit merasa keputusan awalnya udah benar, dia bisa tetap mempertahankannya walaupun sudah melihat tayangan ulang di monitor pinggir lapangan.
Inilah salah satu fakta menarik tentang VAR yang bikin banyak orang salah paham. Teknologi ini bukan pengganti wasit, tapi cuma alat bantu buat memastikan keputusan yang di ambil lebih tepat dan adil.
4. VAR Dioperasikan oleh Tim Khusus di Ruang Kontrol
VAR nggak di jalankan oleh satu orang aja. Dalam satu pertandingan biasanya ada tiga sampai empat orang ofisial VAR di ruang kontrol. Mereka terdiri dari VAR utama, asisten VAR (AVAR), dan operator tayangan ulang.
Tugas mereka adalah melihat berbagai sudut kamera dan memberi tahu wasit kalau ada insiden penting yang perlu di review. Jadi kalau kamu lihat wasit tiba-tiba berhenti dan menempelkan tangan ke telinga, itu tandanya sedang berkoordinasi dengan tim VAR di ruang kontrol.
Baca Juga: Update Jadwal Liga Inggris 11-14 September 2025
5. VAR Butuh Banyak Kamera, Bahkan Sampai 30 Lebih
Salah satu fakta tentang VAR yang jarang di ketahui orang adalah jumlah kamera yang di pakai. Di pertandingan besar seperti Piala Dunia atau Liga Champions, ada lebih dari 30 kamera di setiap stadion. Beberapa di antaranya punya fitur ultra slow motion dan offside line camera yang bisa mendeteksi posisi pemain dengan akurasi tinggi.
Tapi di liga-liga yang lebih kecil, kamera yang di gunakan tentu nggak sebanyak itu karena biayanya mahal. Itulah kenapa hasil VAR di liga besar biasanya jauh lebih akurat.
6. VAR Resmi Dipakai Pertama Kali di Piala Dunia 2018
VAR pertama kali di pakai secara resmi di Piala Dunia Rusia 2018. Saat itu, banyak yang penasaran gimana efeknya terhadap pertandingan. Hasilnya? Menurut FIFA, VAR membantu mengurangi kesalahan keputusan wasit hingga 99%.
Namun, di sisi lain, banyak juga yang mengeluh pertandingan jadi lebih sering berhenti dan kehilangan ritme alami. Ini jadi awal dari perdebatan panjang antara yang pro dan kontra terhadap teknologi VAR di sepak bola.
7. Proses Review VAR Harus Cepat dan Efisien
Meskipun nggak ada batas waktu resmi, FIFA menyarankan proses review VAR di lakukan dalam waktu 60–90 detik. Tapi kenyataannya, kadang proses bisa lebih lama, apalagi kalau situasinya rumit seperti offside tipis atau potensi handball yang butuh analisa frame per frame.
Fakta tentang VAR ini sering bikin penonton frustrasi karena pertandingan berhenti terlalu lama. Tapi ya, lebih baik wasit teliti daripada salah ambil keputusan yang bisa mengubah hasil akhir.
8. Kesalahan VAR Tetap Bisa Terjadi
Mau secanggih apa pun teknologi, tetap ada ruang untuk error. Dalam sejarahnya, VAR juga pernah bikin blunder besar. Salah satunya di Liga Inggris musim 2023/2024, ketika gol sah Liverpool dianulir karena kesalahan komunikasi antar tim VAR dan wasit.
PGMOL (badan wasit Inggris) bahkan sampai minta maaf secara resmi. Dari kasus itu, kita bisa lihat bahwa VAR tetap bergantung pada manusia yang menjalankannya. Jadi, kesalahan bisa aja terjadi kalau koordinasinya kurang baik.
9. Tidak Semua Liga Bisa Menggunakan VAR
VAR memang keren, tapi nggak semua liga di dunia bisa menerapkannya. Alasannya sederhana: biaya dan infrastruktur. Teknologi ini butuh sistem kamera canggih, ruang kontrol, serta tim operator profesional.
Banyak liga di Asia dan Afrika yang belum punya fasilitas memadai. Tapi seiring waktu, FIFA terus berusaha memperluas penggunaan VAR dengan versi yang lebih terjangkau agar semakin banyak kompetisi yang bisa menikmatinya.
10. Fans Dunia Terbelah Gara-Gara VAR
Fakta terakhir tentang VAR yang paling menarik adalah soal reaksi fans. Ada yang bilang VAR bikin sepak bola lebih adil, tapi ada juga yang ngerasa teknologi ini merusak emosi alami permainan.
Coba bayangkan: tim favoritmu cetak gol spektakuler, kamu udah teriak kegirangan, tapi beberapa detik kemudian golnya di anulir karena offside tipis lewat VAR. Rasanya campur aduk, kan? Itulah dilema yang bikin VAR selalu jadi topik hangat di dunia sepak bola modern.